Pulau Rote memang dikenal gersang.
Apalagi bila dimusim panas suhunya sangat panas, tapi bersyukur karena tadi sudah turun hujan, seakan rasa panas takut dan menghilang. Namun mengisahkan pertanyaan yaitu mengapa sebelum turun hujan atau mendung itu rasanya gerah, pengap dan sejenisnyalah seakan lebih tidak nyaman dibanding hari biasanya?
Ternyata ini ....
Selain mendung, biasanya kita akan merasakan gerah sesaat sebelum hujan turun.
Kok bisa begitu?
Untuk menjawabnya, mari kita kuliti dengan mengurut bagaimana proses hujan terjadi.
Mula-mula awan—kumpulan dari gas-gas—akan terbentuk ketika air yang ada di laut, danau, dan sungai mengalami penguapan oleh sinar matahari.
Di atas sana, udara lebih dingin daripada di bawah.
Sama seperti kalau kita pergi ke daerah Puncak, pasti akan lebih dingin daripada di Jakarta.
Nah, gas yang tadi naik ke atas itu suhunya panas karena merupakan hasil penguapan. Gas panas ini bertemu dengan udara dingin di atas.
Ketika udara panas bertemu dengan udara dingin, terbentuklah awan yang lebih tebal.
Semakin lama, udara yang bercampur semakin banyak.
Ketika mendung terbentuk, di dalamnya akan terjadi proses perubahan uap air menjadi air.
Nah, pada saat itulah, awan akan melepaskan panas ke udara.
Awan mendung berada lebih di bawah dari awan-awan yang lain, dan tidak terlalu tinggi jaraknya dari kita.
Maka dari itulah, udara panas yang dilepaskan awan mendung itu akan lebih terasa.
(Artikel ini sudah tayang di Bobo dengan judul "Kenapa Kita Merasa Panas Saat Akan Turun Hujan?")

Komentar

Postingan Populer