Nasionalis itu Sederhana

Nasionalis itu Sederhana.
Ketika di sekolah saya mengajar, menerapkan kurikulum K-13 dan didalamnya juga ada penekanan lebih terhadap Penguatan Pendidikan Karakter yang didalamnya terdapat kata nasionalis maka muridku sempat menanyakan artinya dan mungkin pada waktu itu jawabanku belum terlalu dipahami namun kali ini saya mencoba mencari tau makna yang sebenarnya agar membuat anak memiliki sikap Nasionalisme .
Generasi muda merupakan penerus bangsa yang harus memiliki sikap nasionalsme terhadap negara Indonesia. Sikap tersebut mulai terkikis perlahan tanpa kita sadari, banyak anak maupun generasi muda lebih mencintai produk luar negeri dibandingkan produk sendiri, begitu juga dengan gaya hidup serta pergaulan. Kecintaan anak terhadap negara Indonesia memang harus ditumbuhkan sejak usia dini, agar kelak nanti anak akan bangga menjadi warga negara Indonesia. Bukan hanya anak Indonesia bahkan tidak sedikit dari orang dewasa sudah lupa tentang sumpah pemuda, dan bagaimana menjaga kesatuan bangsa ini. Nasionalisme bisa terkikis karena kurang adanya penanaman tentang kecintaan terhadap negara Indonesia, hanya dengan mengandalkan pendidikan formil yang diajarkan melalui sekolah, sikap tersebut tidak akan tumbuh jika tidak diiringi dengan pambangunan sikap nasionalme pada anak di kehidupan sehari-hari.
Tepat pada tanggal 28 Oktober 1928, dimana bangsa ini merayakan serta mengingat kembali bagaimana sikap nasionalisme dikumandangkan melalui Sumpah Pemuda yang kemudian ditetapkan setiap tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hanya untuk mengingatkan kembali tentang isi sumpah pemuda, berikut isi teks Sumpah Pemuda. 
SUMPAH PEMUDA Pertama: KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA. Kedua: KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA. Ketiga: KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGJUNGJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA Jakarta, 
28 Oktober 1928 

Memiliki pandangan yang positif, optimis dan cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia merupakan bentuk sikap nasionalisme yang seharusnya ditanamkan pada anak sejak dini. Tidak sedikit dari generasi muda bangga menggunakan bahasa pergaulan sebagai bahasa persatuan/pergaulan agar terdengar kekinian, tidak sedikit juga yang bangga membeli produk dari luar negeri, padahal jika ditelusuri ternyata produk tersebut diproduksi di negara ini, hanya karena membeli produk tersebut di luar negeri tanpa melihat negara hasil produksi produk tersebut dan masih banyak contoh lainnya. Disinilah peran penting orang untuk mengenalkan serta menanamkan sudut pandang terkait dengan nasionalsime kepada anak.
 Berikut beberapa cara membangkitkan serta membangun sikap nasionalisme kepada anak, agar kelak negara ini tidak kehilangan jati dirinya. 

1. Kenalkan Permainan Tradisional  
    Kepada  Anak.
Indonesia kaya akan ragam budaya begitu juga dengan permainan tradisional yang beragam. Melalui pengenalan permainan tradisional kepada anak sejak usia dini, selain dapat meningkatkan pengetahuan tentang macam permainan yang dimiliki oleh negara Indonesia, akan tetapi juga dapat membantu fase tumbuh kembang anak baik itu secara sosial budaya, kreatifitas dan lainnya. Contoh permainan tradisional seperti Tapak gunung/engklek, congklak, tali merdeka, dan lainnya. Pengenalan permainan tradisional juga akan mengikis kecanduan anak terhadap permainan modern yang berdampak kepada pertumbuhan sikap individual dan egoisme, karena anak akan lebih asik bermain sendiri tanpa mempedulikan orang lain. Contoh permainan modern tersebut seperti game online yang kemudian membuat kecanduan kepada anak, walaupun tidak semua permainan modern berdampak buruk terhadap perkembangan anak akan tetapi dari segi sosial, anak akan lebih suka sibuk dengan permainannya dibandingkan pergaulan sosial. 

2. Gunakan Produk Dalam Negeri Tidak sedikit dari orang tua tanpa disadari menanamkan kebanggan terhadap produk luar dibandingkan produk dalam negeri. Hal ini dimulai bagaimana orang tua membelikan produk-produk luar yang kemudian diperkenalkan kepada anak dangan rasa bangga bahwa prduk tersebut dibeli dari luar negeri. Hal ini sangat disayangkan, sebenarnya produk negeri ini sangat kaya dan beragam, orang tua dapat mengenalkan produk karya bangsa ini seperti pakaian batik, kebaya, sarung dan sebagainya. Bahkan bisa dilakukan pengenalan terhadap proses pembuatan produk tersebut dengan mengajak anak ke museum batik ataupun ke tempat pembuatan produk tersebut. Selain anda akan mendapati anak akan lebih mencintai produk negeri ini, dan menumbuhkan sikap nasionalime anda juga dapat menjadikan moment tersebut sebagai waktu berharga bersama keluarga dalam menciptakan keakraban. 

3. Perkenalkan Ragam Budaya Indonesia terdiri dari beragam budaya, adat istiadat dan daerah, akan sangat disayangkan jika negara yang kaya warisan budaya ini tidak diperkenalkan kepada anak. Anda dapat memperkenalkan ragam budaya melalui cerita rakyat, seperti Tangkuban perahu, Malin kundang dan lainnya, selain itu anda juga dapat mengenalkan lagu daerah kepada anak, rumah adat dan sebagainya. Melalui pengenalan macam-macam budaya yang terdapat di Indonesia, selain akan menumbuhkan jiwa persatuan, toleransi, serta nasionalime, secara tidak langsung pengenalan ini akan memperkuat daya ingat anak dalam mata pelajarannya, terutaman mata pelajaran kebudayaan. Selain melalui buku bacaan, pengenalan tentang ragam budaya dapat anda lakukan dengan melihat langsung miniatur dan sejarah macam-macam budaya dengan mengunjungi tempat seperti Taman Mini Indonesia Indah. 

4. Perkenalkan Sejarah Bangsa Indonesia Kisah pahlawan nasional yang disajikan melalui cerita maupun visual, akan menumbuhkan rasa penasaran yang kuat dan akan berakibat kepada tumbuhnya sikap nasionalisme. Untuk memperkenalkan sejarah Indonesia, anda dapat menggunakan cara yang menarik dan tidak monoton agar anak lebih tertarik mengikuti serta mendalami tentang sejarah Indonesia. Lakukan dengan cara yang kreatif seperti mengajak anak mewarnai gambar pahlawan dan menerangkan kepada anak tentang nama serta sejarah pahlawan tersebut, anda juga dapat mengajak anak menonton video tentang sejarah pahlawan hingga terjadinya kemerdekaan Indonesia. anda juga dapat mengajaknya ke museum sejarah negeri Indonesia, seperti Monas, musem Sumpah Pemuda dan lainnya. 

5. Ajarkan Toleransi dan Menghargai Keragaman Mengajarkan menghargai sesama mahluk merupakan pondasi yang harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Anda dapat menanamkan sikap tolenasi serta mengharagi dengan cara membiarkan anak bermain dengan teman sebayanya walaupun berbeda agama, suku, warna kulit dan sebagainya. Sikap menghargai juga dapat ditanamkan dengan sandaran penanaman nilai agama yang kuat, karena setiap agama selalu mengajarkan untuk menghargai mahluk ciptaan Tuhan dan mencintai kedamaian. Jauhkan anak dari pandangan menghina, membeda-bedakan maupun menjatuhkan walaupun teman sepermainannya berbeda baik itu warna kulit, agama, suku, budaya maupun bahasa. Kesimpulan: Jika bukan dari orang tua yang menanamkan sikap nasionalisme melalui keseharian, lalu siapa yang akan melakukan hal tersebut. Pendidikan formil hanya sebagaian kecil cara untuk menumbuhkan sikap nasionalsme, karena dunia pendidikan formil sangat terbatas dengan waktu, sedangkan kehidupan yang lebih dekat kepada anak adalah keluarga. 
Demikian kutipan saya ini tentang Membangun Sikap Nasionalisme Pada Anak Indonesia, semoga dengan tulisan ini dapat membantu orang tua dan pembaca dalam menciptakan rasa cinta terhadap negara Indonesia kepada anak yang mulai ditanamkan sejak anak usia dini.

Komentar

Postingan Populer