WUJUD TUTWURIHANDAYANI PADA GURU


WUJUD TUTWURIHANDAYANI PADA GURU
1. Berpakaian Rapih & Profesional
Seorang yang lekat dengan pakaian yang rapih, sopan, bisa memunculkan aura kewibawaan pada dirinya. Perlu Anda ingat, biasaanya dalam benak kita sudah lekat dengan istilah “Jangan menilai seseorang hanya dari penampilan luar saja,” dalam dunia profesionalisme dan lingkup kerja, istilah ini tidak berlaku sama sekali. Sejatinya, penampilan memang belum tentu mencerminkan isi hati atau kepribadian, namun di dalam mendidik, Anda merupakan figur, peserta didik Anda akan respectkepada Anda jika penampilan Anda menjelaskannya. Ada kesan yang baik saat seseorang melihat penampilan orang lain di tempat kerja. Kita tentu memiliki ekspektasi tinggi terhadap penampilan seorang eksekutif. Berpakaianlah seperti seorang eksekutif jika ingin dipandang seperti mereka
2. Kepala adalah asset
Setiap peserta didik atau orang tua biasanya akan memperhatikan kita mulai dari kepala. oleh karena itu, dengan memperhatikan rambut atau jilbab (bagi perempuan yang berjilbab), seorang akan terlihat lebih rapih dan berwibawa. Rambut dan jilbab yang tertata rapi akan selalu membuat Anda terlihat lebih segar dan berpengaruh di mata peserta didik Anda. Khusus bagi kaum wanita, potongan rambut berponi sebaiknya dihindari karena akan membuat wajah Anda kekanak-kanakan dan kurang memperlihatkan sisi kedewasaan Anda, untuk yang menggunakan jilbab perhatikan kerapian, ketepatan warna dan aksesoris, warna dan aksesoris yang terlalu mencolok juga akan membuat Anda terlihat berlebihan. Sementara pria disarankan tidak memanjangkan rambut dan menatanya dengan rapi.
Cucilah wajah Anda dengan sabun agar tidak berminyak bagi pria, bagi wanita sapukan make up sederhana agar wajah terlihat lebih segar.
3. Tidak Bicara Sembarangan
Jika ingin terlihat berwibawa di mata peserta didik, maka Anda harus menguasai ilmu kewibawaan salah satunya adalah “public speaking”. Seorang pemimpin biasanya akan berbicara dengan cara efektif, tepat sasaran, dan tidak bertele-tele. Perlu diketahui, terlalu banyak bicara, bebelit-belit, susah dicerna, penggunaan bahasa daerah yang tidak pada tempatnya, penggunaan kata yang kasar apalagi kotor, serta latah adalah penyakit dalam berkomunikasi yang harus Anda hindari.
4. Bersikap tegas
Ketegasan bukan berarti menunjukkan amarah atau kekerasan yang mencerminkan tindakan kriminalitas melainkan arti tegas disini berarti menunjukkan sikap diplomatis, santun, dan mampu membuat keputusan dengan segera. Di dalam menangani peserta didik, kecerdasan dalam mengambil sikap amat sangat diperlukan demi kelancaran komunikasi.
5. Rapikan Ruang Kerja Anda
Kebiasaan yang banyak dilupakan oleh kebanyakan guru adalah kurang memperhatikan kerapian di lingkungan kerja mereka. Seberapa sibuk pekerjaan Anda, seberapa lama durasi Anda bekerja, jaga selalu barang-barang Anda agar senantiasa rapi. Meja dan ruang kerja yang berantakan mencerminkan kepribadian pemalas, santai, dan tidak profesional. Hal itulah yang membuat Anda tampak tidak berwibawa di mata peserta didik.
6. Suka Berbagi Ilmu dan Menawarkan Bantuan
Seorang pendidik harus gaulgaul berarti up to date dengan keadaan saat ini. Sampaikanlah cerita kekinian yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Sampaikan dengan bahasa yang lugas dan sopan agar peserta didik merasa tertarik untuk mendengarkan.
7. Mencatat Hal Penting
Mencatat semua hal penting misalnya rencana pembelajaran, hasil observasi harian, dan lain sebagainya merupakan salah satu cara meningkatkan kewibawaan, mengapa? Karena akan sangat membantu Anda untuk mengingat jika ada kejadian-kejadian yang tak terduga sehingga meminimalisir kata ”tidak tahu” di depan peserta didik.
9. Hindari Menjadi Objek Ejekan
Cara meningkatkan kewibawaan yang satu ini memang sulit dipungkiri, dalam satu lingkungan, biasanya ada objek yang dijadikan bahan ejekan dan candaan. Perlu diingat, seorang objek ejekan tentulah seseorang yang dinilai peserta didik punya banyak kelemahan, kurang berwibawa, dan tidak disegani. Hindari menjadi objek candaan dengan melakukan 8 poin di atas.
Yang menjadi catatan disini adalah “Jangan bergurau melebihi batas kewajaran, namun gurauan tetap diperlukan.” Bergurau akan menciptakan suasana santai dan tetap menjaga wibawa Anda jika Anda tidak tertawa terbahak-bahak atau membuat atraksi lelucon yang konyol di hadapan peserta didik.
10. Perlakukan atasan seperti sahabat
Dalam lingkup profesional, biasanya Anda memiliki pimpinan. Jangan pernah sungkan-sungkan untuk berkomunikasi dengan atasan Anda. Baginya Anda adalah orang penting yang sesuai untuk berbincang-bincang dengannya. Bertanyalah kepadanya jika ada pertanyaan tentang peserta didik, diskusikanlah sebuah kejadian, atau berikanlah saran atau masukan, dengan itu Anda tidak akan miskomunikasi dengan atasan di depan peserta didik.
11. Hindari Mengukapkan Masalah Pribadi
Sebagai seorang pendidik kita harus mengomunikasikan perasaan kita kepada peserta didik, namun tidak dengan masalah peribadi. Mengeluh atau mnceritakan urusan peribadi dapat menebarkan energi negatif kepada peserta didik Anda. Anda lebih baik meritakan hal tersebut secara personal dengan seorang teman atau pimpinan dengan persetujuannya.
12. Suka Hidup Bermasyarakat
Berbaur sambil membicarakan hal-hal baru yang ringan dan berbobot sesuai dengan suasana akan memberi kesan bahwa Anda bersahabat dengan mereka. Secara tidak langsung orang lain akan merasa nyaman dan menganggap Anda merupakan bagian dari mereka.
13. Mampu menjadi teladan bagi orang lain
Rosulullah SAW diutus Allah SWT di dunia ini untuk menyempurnakan ahlak dan menjadi suri teladan yang baik bagi manusia (Q.S. Al-Ahzab). Contoh yang baik dapat memengaruhi kepribadian peserta didik. Hal tersebut akan menunjukkan bahwa Anda menjadi panutan atau orang yang berpengaruh bagi mereka.
Demikian beberapa hal yang dapat meningkatkan kewibawaan. Hayoooo, Anda sudah punya karakter yang mana saja?

Komentar

Postingan Populer